Saturday, 15 October 2022

AKSARA JAWA PADA (TANDA)

 AKSARA JAWA

SINAU NGENANI PADA (TANDA)

 

                Aksara Jawa nduweni perangan jinise aksara kanggo nulis ukara utawa paragraf. Ana aksara legena, aksara pasangan, sandhangan, pada, lan liya-liyane. Jinis-jinise aksara Jawa kasebut ana, supaya bisa njangkepi anggone nulis ukara utawa paragraf saka tulisan latin menyang tulisan aksara Jawa. Dina iki awakedhewe bakal sinau ngenani pada utawa tanda.

                Ing basa Indonesia utawa tulisan latin, kanggo njangkepi ukara utawa paragraf perlu anane tanda. Supaya ukara utawa paragraf kasebut ana surasane, mula kudu diwenehi tanda. Dadi tanda iki minangka perangan penting kanggo njangkepi saiwijine ukara utawa paragraf. Semono uga aksara Jawa. Supaya ukara utawa paragraf kasebut ora uwal surasane, mula kudu diwenehi tanda uga kang diarani pada.

                Pada yaiku perangan saka jinise aksara Jawa kang digunakake kanggo gantine tanda ing basa Indonesia (contone kaya tanda titik (.), tanda koma (,), lan liya-liyane). Dene jinise pada sing asring ditemokake lan digunakake sajrone panulisan ukara utawa paragraf ana papat (4), yaiku pada lingsa  (lingsa), pada lungsi ( lingsa), pada adeg-adeg (adeg2), lan pada pangkat (pangkat). Kita bakal ngrembug lan nyinaoni ngenani panganggone patang (4) pada kasebut. Dene wujud lan gunane pada-pada kasebut, bakal kandharake ing ngisor iki.







Tembang Macapat Kinanthi dengan Tema Corona

 KINANTHI

Lirik oleh Rustanto


Cadhong marang Maha Agung

obah mosik jagad bumi

ribed reridu rahasya

ombyak kadya jalanidhi

nami arane corona

ameksa lir rajapati


Artinya :

Menerima dari sang Maha Kuasa

dunia bagaikan terguncang

terusik ketentramannya karena sesuatu makhluk yang tak kasat mata

bergelombang bagaikan ombak di samudra

yang namanya Corona

membuat kematian dimana-mana



Monday, 10 October 2022

Contoh Soal Ulangan Bahasa Jawa Kelas 10 Materi Basa Rinengga

   Proses pembelajaran di dalam kelas dilalui dengan berbagai tahapan. Mulai dari observasi kelas oleh guru yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswanya. Kemudian penyampain materi yang media dan cara penyampaiannya disesuaikan dengan karakteristik siswa di masing-masing kelas. Setelah penyampaian materi dilaksanakan, kemudian dilakukan penilaian sebagai proses evaluasi. 

   Penilaian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas bisa menggunakan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan penilaian tertulis. Penilain di akhir materi ini biasa disebut dengan PH atau Penilaian Harian. Penilaian ini dilaksanakan untuk mengukur atau mengevaluasi materi dan penyampaian materi kepada siswa.

   Berikut contoh soal Penilaian Harian mata pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) untuk materi Basa Rinengga. 

Contoh Soal Penilaian Harian Basa Rinengga

Wednesday, 5 October 2022

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas 12 Bahasa Daerah Materi Teks Anekdot

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Mata Pelajaran

Sekolah

Kelas/Semester

Materi Pokok

Alokasi Waktu

Bahasa Jawa

SMK N 1 Pacitan

XII / Ganjil

Teks anekdot

2 pertemuan

 

Kompetensi dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis karya fiksi dan non fiksi secara lisan dan tulis.

 

3.1.1 Menjelaskan karakteristik teks anekdot dibandingkan teks lain yang sejenis.

3.1.2 Menganalisis  struktur teks anekdot.

3.1.3 Mengidentifikasi  ciri bahasa  teks anekdot.

3.1.4 Menjelaskan isi teks anekdot.

 

 

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif, peserta didik dapat menjelaskan karakteristik teks anekdot dibandingkan teks lain yang sejenis, menganalisis struktur teks anekdot, mengidentifikasi ciri bahasa dan menjelaskan isi teks anekdot dengan rasa ingin tahu,tanggung jawab, dan komunikatif selama proses pembelajaran daring di rumah.

B. Langkah-langkah Pembeajaran

1. Peserta didik mengamati teks anekdot dan teks humor untuk membedakan karakteristik keduanya.

2. Peserta didik mengamati materi mengenai struktur dan ciri bahasa teks anekdot.

3. Peserta didik menanya tentang struktur dan ciri bahasa teks anekdot.

4. Peserta didik mengumpulkan data struktur dan ciri bahasa teks anekdot

5. Peserta didik mengasosiasi dengan menganalisis sebuah teks anekdot dan dianalisis struktur teks dan diidentifikasi ciri Bahasa dalam teks anekdot tersebut.

6. Peserta didik mengomunikasikan hasil kerjanya dengan mengunduh hasil kerjanya di aplikasi pembelajaran daring.


Selengkapnya unduh di link RPP Kelas 12 Materi Teks Anekdot K-13

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas 12 Bahasa Daerah Materi Teks Cerkak

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Mata Pelajaran

Sekolah

Kelas/Semester

Materi Pokok

Alokasi Waktu

Bahasa Jawa

SMK N 1 Pacitan

XII / Ganjil

Teks cerkak

2 pertemuan

 

Kompetensi dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2  Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis karya fiksi dan nonfiksi secara lisan dan tulis

 

3.2.1 Mengidentifikasi struktur  teks cerita pendek (cerkak).

3.2.2  Menganalisis  struktur teks cerita pendek (cerkak).

3.2.3 Menganalisis unsur kebahasaan teks cerita pendek (cerkak).

3.2.4 Membandingkan karakteristik  bahasa teks cerita pendek (cerkak) dengan teks sastra lainnya.

3.2.5 Menjelaskan pesan moral teks cerita pendek (cerkak).

3.2.6 Menerjemahkan teks cerita pendek (cerkak) dengan ragam bahasa yang berbeda.

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif dengan tipe TPS, peserta didik dapat mengidentifikasi dan menganalisis struktur teks cerita pendek (cerkak), menganalisis unsur kebahasaan, membandingkang karajteristik bahasa teks cerita pendek (cerkak) dengan teks sastra lainnya, menjelaskan pesan moral, dan menerjemahkan teks cerita pendek (cerkak) dengan ragam bahasa yang berbeda dengan rasa ingin tahu,tanggung jawab, dan komunikatif selama proses pembelajaran daring di rumah.

B. Langkah-langkah Pembeajaran

1. Peserta didik mengamati materi mengenai struktur dan unsur kebahasaan dalam teks cerita pendek (cerkak).

2. Peserta didik menanya tentang struktur dan unsur kebahasaan dalam teks cerita pendek (cerkak).

3. Peserta didik mengumpulkan data tentang struktur dan unsur kebahasaan dalam teks cerita pendek (cerkak).

4. Peserta didik mengasosiasi dengan menganalisis struktur, unsur kebahasaan, dan pesan moral sebuah cerita pendek (cerkak) yang telah disediakan serta membandingkan karakteristik Bahasa dalam teks cerita pendek (cerkak) dengan teks sastra lainnya (cerita wayang)

Peserta didik mengomunikasikan hasil kerjanya dengan mengunduh di media sosial hasil menterjemahkan cerpen (berbahasa Indonesia) ke dalam Bahasa Jawa..


Selengkapnya unduh di link RPP Kelas 12 Materi Teks Cerkak K-13

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas 12 Bahasa Daerah Materi Drama

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Mata Pelajaran

Sekolah

Kelas/Semester

Materi Pokok

Alokasi Waktu

Bahasa Jawa

SMK N 1 Pacitan

XII / Ganjil

Unggah-ungguh basa (drama)

2 pertemuan

 

Kompetensi dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis penggunaan bahasa lisan dalam berbagai situasi sesuai tatakrama

3.1.1 Menjelaskan unggah-ungguh basa/ onḍhâgghâ bhâsa 

3.1.2 Menjelaskan karakteristik unggah-ungguh basa/ onḍhâgghâ bhâsa 

3.1.3 Menjelaskan penggunaan unggah-ungguh basa/ onḍhâgghâ bhâsa dalam teks drama.

3.1.4 Menjelaskan isi teks drama.

 

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif dengan tipe TPS, peserta didik dapat menjelaskan unggah-ungguh basa, karakteristik dan penggunaan unggah-ungguh basa, serta isi teks drama dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan komunikatif selama proses pembelajaran daring di rumah.

B. Langkah-langkah Pembeajaran

1. Peserta didik mengamati dialog berbahasa Jawa yang memuat unggah-ungguh basa

2. Peserta didik menanya tentang karakteristik dan penggunaan unggah-ungguh basa.

3. Peserta didik mengumpulkan data tentang karakteristik dan penggunaan unggah-ungguh basa.

4. Peserta didik mengasosiasi dengan menjelaskan isi teks drama.

5. Peserta didik mengomunikasikan hasil kerjanya dengan membuat kesimpulan tentang karakteristik dan penggunaan unggah-ungguh basa.

C. Penilaian

1. Sikap : mengamati perilaku rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan komunikatif selama proses pembelajaran daring di rumah 

2. Pengetahuan : Tes tertulis bentuk uraian tentang karakteristik dan penggunaan unggah-ungguh basa.

 

 

 

Mengetahui

Kepala SMK N 1 Pacitan

 

 

 

Drs. Joko Supriyadi, M.Pd

NIP. 19670505 199802 1 006


Selengkapnya unduh di link 

RPP Kelas 12 Materi Drama K-13

Pacitan, 12 Juli 2021

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Putri Al Nasrum, S. Pd.


Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Daerah (Jawa) Kurikulum Merdeka Kelas 10

 ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

 

A. IDENTITAS

Nama Sekolah

SMK NEGERI 1 PACITAN

Nama Dokumen

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran

BAHASA DAERAH (JAWA)

Fase

E

Kelas

X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN

Nama Penyusun

PUTRI AL NASRUM, S.Pd.

 

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE E

Pada akhir fase E, peserta didik mampu:

1. mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks karya sastra (basa rinengga/lalongèt dan tembang macapat/tembhâng macapat) dalam bentuk visual dan audio visual;

2. memahami dan mengidentifikasi ciri drama tradisional serta ragam bahasa dalam komunikasi sehari-hari;

3. membaca dan merespon berbagai prosa/ghâncaran, wayang/topèng dhâlâng, teks beraksara Jawa/ carakan Madhurâ dari teks visual dan audio visual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat;

4. menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif;

5. menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks dari buku, web, majalah, dan youtube;

6. menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai macam situasi dan tujuan;

7. menggunakan ragam bahasa untuk komunikasi sehari-hari;

8. menyajikan dan melagukan tembang macapat/tembhâng macapat dengan paugeran/gher-ogher yang baik dan benar

9. mampu menyajikan dan mengapresiasi seni pertunjukan tradisional;

10. menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk prosa/ghâncaran, teks yang memuat basa rinengga dan panyandra/oca’ lalongèt dan oca’ pangalem, teks beraksara Jawa/ carakan Madhurâ; dan

11. menulis teks sastra dan non sastra menggunakan aplikasi digital aksara Jawa/ carakan Madhurâ dan diterbitkan ke berbagai media baik cetak maupun online.

.

C. RASIONAL DAN KONTEKS

ATP mata pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) ini disusun oleh Tim KKG Bahasa Daerah (Jawa) SMKN 1 Pacitan. Mata pelajaran ini berfungsi untuk membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar memiliki dasar yang kuat dalam mempelajari mata pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) di kelas XI dan XII.

Dalam pembelajaran Bahasa Daerah (Jawa) ini, di akhir fase E diharapkan peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Jawa dengan santun serta memperhatikan kaidah bahasa jawa (paramasastra) maupun unggah-ungguh basa untuk berkomunikasi sesuai dengan tujuan. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, mengidentifikasi, menanggapi, mengevaluasi dan mempresentasikan isi teks pada ragam jenis teks, artikel, teks sastra (basa rinengga), sastra pewayangan (epos Mahabharata), tembang macapat, dan aksara jawa dalam bentuk teks aural (teks yang dibacakan) teks visual, dan atau teks audiovisual. Peserta didik mampu menuliskan gagasan dan pikiran dalam bentuk teks aksara Jawa. Peserta didik mampu memahami kaidah membaca teks aksara jawa.  Peserta didik juga mampu melagukan tembang macapat sesuai intonasi.

Pembelajaran dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep dan nilai-nilai baru secara mandiri.

 

D. CAPAIAN BERDASARKAN ELEMEN

No

Elemen

Capaian Pembelajaran

1.

Menyimak

Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks karya sastra (basa rinengga/lalongèt dan tembang macapat/tembhâng macapat) dalam bentuk visual dan audio visual. Peserta didik memahami dan mengidentifikasi ciri drama tradisional serta ragam bahasa dalam komunikasi sehari-hari.

2.

Membaca dan Memirsa

Peserta didik mampu membaca dan merespon berbagai prosa/ghâncaran, wayang/topèng dhâlâng, teks beraksara Jawa/ carakan Madhurâ dari teks visual dan audio visual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks dari buku, web, majalah, dan youtube.

3.

Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai macam situasi dan tujuan. Peserta didik menggunakan bahasa daerah untuk merespon dan berkomunikasi berlandaskan sopan santun serta tata krama di lingkungan sekitar. Peserta didik dapat menggunakan ragam bahasa untuk komunikasi sehari-hari. Peserta didik menyajikan dan melagukan tembang macapat/tembhâng macapat dengan paugeran/gher-ogher yang baik dan benar. Peserta didik mampu menyajikan dan mengapresiasi seni pertunjukan tradisional.

4.

Menulis

Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk prosa/ghâncaran, teks yang memuat basa rinengga dan panyandra/oca’ lalongèt dan oca’ pangalem, teks beraksara Jawa/ carakan Madhurâ. Peserta didik mampu menulis teks sastra dan non sastra menggunakan aplikasi digital aksara Jawa/ carakan Madhurâ dan diterbitkan ke berbagai media baik cetak maupun online 

 

 

 Selengkapnya bisa di unduh di link PDF ATP Baahasa Daerah (Jawa) Kurdeka Kelas 10