Pucung



Pucung merupakan salah satu jenis tembang macapat. Dengan wataj yang kendho tanpa greget, tembang Pucung ini biasanya digunakan di cerita yang hanya seenaknya dan tanpa hal yang serius.

Secara harfiah, Pucung mempunyai arti biji kluwak atau kluwak muda (Widada, dkk, 2011:590). Biji kluwak ini biasanya digunakan untuk pelengkap bumbu masak. Jika dihubungkan dengan watak Pucung yang santai, maka bisa juga digunakan untuk bumbu dari beberapa teks supaya tidak terasa menakutkan dan untuk menurunkan sifat kurang pas (Saputra, 2001:44).

         Saputra (2001:43) menyatakan bahwa berdasarkan tradisi tutur, metrum Pucung diciptakan oleh Kanjeng Sunan Gunungjati. Pola persajakan Pucung yang santai dan kurang greget ini biasanya digunakan untuk bingkai pupuh atau untuk menyatakan nasehta yang ringan. Dengan sifatnya yang kendho ini, maka Pucung jarang digunakan untuk pembuka atau penutup teks.
Tuladhane tembang macapat Pucung, Slendro Pathet Manyura: Undhuh. Setel
6
6
5
3
.
1'
1'
1'
2'
.
6
6
5
3



Ngel
mu
i
ku

ka
la
ko
Ne

kan
thi
la
ku



1'
2'
.
6
3
2
1









le
ka

se
la
wan
kas










1
2
1
3
.
2
1
2
1
6.






te
ge
se
kas

nyan
to
Sa
ni







3
3
5
3
.
2
2
1
6.
.
3
5
6
3
2


se
tya
bu
dya

pa
nge
ke
Se

dur
ang
ka
ra


No comments:

Post a Comment